Rabu, 09 April 2014




Hai! Aku sedang bersedih :’
Tidak bisakah kau menemani kesedihanku?
Menghilangkan kegusaran hati ini.
Membuatku sedikit lebih tenang dan nyaman?

Hmm?
Hanya itu sih.
Ah! Aku lupa.
Harusnya aku bangun.

Memperhatikan dirimu yang sekarang.
Membuktikan bahwa aku memang benar.
Mungkin kau telah merasa bahagia disana.
Merasa sudah lengkap telah memiliki hidup yang kau inginkan.

Sampai kau lupakan aku begitu saja.
Dan mengingatku dikejenuhanmu.
Itupun tak banyak kau mengingatku.
Hanya sebatas ingin tahu kelanjutan hidupku.

Bukan karna keadaanku saat ini.
Melainkan, siapa yang mendekatiku saat ini.
Atau masih sendiri seperti yang kau tahu.
Kau, egois! Kau tahu kau asik dengan duniamu.

Tapi kau benci bila aku bahagia dengan seseorang yang mewarnai duniaku.
Apa aku harus abu-abu terus? Putih polos, ataukah hitam gelap?
Sedangkan kau pelangi.
Aku tak bisa biarkan ini.

Kau yang memulai.
Semua sesuka hatimu.
Kau yang memainkannya.
Dan kau selalu ingin jadi pemenangnya.

Itu karna kau egois!
Dan kau, kau selalu pemenangnya.
Itulah yang kau lakukan.
Karena akulah permainannya.

Bukan teman bermainmu.
Puisiku. 11:35
Diperbatasan melingkar dalam keheningan upper ground.
By: @Rohayuro J

0 comments :

Posting Komentar