Hai!
Aku sedang bersedih :’
Tidak
bisakah kau menemani kesedihanku?
Menghilangkan
kegusaran hati ini.
Membuatku
sedikit lebih tenang dan nyaman?
Hmm?
Hanya
itu sih.
Ah!
Aku lupa.
Harusnya
aku bangun.
Memperhatikan dirimu yang sekarang.
Membuktikan
bahwa aku memang benar.
Mungkin
kau telah merasa bahagia disana.
Merasa
sudah lengkap telah memiliki hidup yang kau inginkan.
Sampai kau lupakan aku begitu saja.
Dan
mengingatku dikejenuhanmu.
Itupun
tak banyak kau mengingatku.
Hanya
sebatas ingin tahu kelanjutan hidupku.
Bukan karna keadaanku saat ini.
Melainkan,
siapa yang mendekatiku saat ini.
Atau
masih sendiri seperti yang kau tahu.
Kau,
egois! Kau tahu kau asik dengan duniamu.
Tapi kau benci bila aku bahagia dengan seseorang yang mewarnai duniaku.
Apa
aku harus abu-abu terus? Putih polos, ataukah hitam gelap?
Sedangkan
kau pelangi.
Aku
tak bisa biarkan ini.
Kau yang memulai.
Semua
sesuka hatimu.
Kau
yang memainkannya.
Dan
kau selalu ingin jadi pemenangnya.
Itu karna kau egois!
Dan
kau, kau selalu pemenangnya.
Itulah
yang kau lakukan.
Karena
akulah permainannya.
Bukan teman bermainmu.
Puisiku.
11:35
Diperbatasan
melingkar dalam keheningan upper ground.
By:
@Rohayuro J
0 comments :
Posting Komentar